Aku bertanya, untuk apa kalian ikut kegiatan ini? Mereka menjawab "buat sertifikatnya lah, kan lumayan nambah-nambah berkas kalau mau kerja atau cari beasiswa".
Nyatanya memang seperti itu yang terjadi, kegiatan-kegiatan yang ada hanya sekedar tempat mencari sertifikat atau bahkan uang transport. Sedikit sekali mereka memikirkan apa kegiatan itu benar-benar berguna atau hanya buang-buang waktu belaka.
Apalagi dengan adanya SKKM, ya walaupun orang yang sudah berorganisasi mungkin akan bahagia karena keikutsertaan mereka dihargai tetap saja ada untung dan ruginya. Saat SKKM diadakan, banyak sekali mahasiswa yang mengikuti kegiatan hanya demi SK dan Sertifikat, mengumpulkan angka kredit sebanyak-banyaknya atau minimal supaya mereka bisa lulus tepat waktu.
Mahasiswa semester awal biasa sangat rajin, lulus cepat bukan lagi sebuah pilihan nampaknya. Tapi kewajiban. Siapa sih yang mau berlama-lama di kampus dengan UKT yang segitu tingginya?
Masalah SKKM ini juga sedikit banyak berpengaruh terhadap kinerja organisasi, mereka yang ada di dalamnya tak lagi punya cita-cita. Asalkan dapat SK dan menjalankan kewajibannya, yasudah. Mungkin itu pikirnya.
Coba lihat, berapa banyak mahasiswa yang mengikuti lebih dari 3 organisasi kampus. Entah apa tujuannya, ada yang menyebutnya gila organisasi, atau apapun sebutannya. Tapi bagiku untuk apa? Seberapa besar kamu bisa mengembangkan dirimu dengan segudang kesibukan itu?
Follow me on
Twitter @FeeSartio
Instagram @hfwaskan or @not.hfw
Nyatanya memang seperti itu yang terjadi, kegiatan-kegiatan yang ada hanya sekedar tempat mencari sertifikat atau bahkan uang transport. Sedikit sekali mereka memikirkan apa kegiatan itu benar-benar berguna atau hanya buang-buang waktu belaka.
Apalagi dengan adanya SKKM, ya walaupun orang yang sudah berorganisasi mungkin akan bahagia karena keikutsertaan mereka dihargai tetap saja ada untung dan ruginya. Saat SKKM diadakan, banyak sekali mahasiswa yang mengikuti kegiatan hanya demi SK dan Sertifikat, mengumpulkan angka kredit sebanyak-banyaknya atau minimal supaya mereka bisa lulus tepat waktu.
Mahasiswa semester awal biasa sangat rajin, lulus cepat bukan lagi sebuah pilihan nampaknya. Tapi kewajiban. Siapa sih yang mau berlama-lama di kampus dengan UKT yang segitu tingginya?
Masalah SKKM ini juga sedikit banyak berpengaruh terhadap kinerja organisasi, mereka yang ada di dalamnya tak lagi punya cita-cita. Asalkan dapat SK dan menjalankan kewajibannya, yasudah. Mungkin itu pikirnya.
Coba lihat, berapa banyak mahasiswa yang mengikuti lebih dari 3 organisasi kampus. Entah apa tujuannya, ada yang menyebutnya gila organisasi, atau apapun sebutannya. Tapi bagiku untuk apa? Seberapa besar kamu bisa mengembangkan dirimu dengan segudang kesibukan itu?
Follow me on
Twitter @FeeSartio
Instagram @hfwaskan or @not.hfw
0 komentar:
Posting Komentar