Kupandangi bangunan ini, menatap sekeliling dengan senyuman dari hati. Tempat ini menjadi saksi, saat aku menatap senyum dan tawamu untuk terakhir kali.
Bagaimana kabarmu hari ini? Sudah berapa bulan kita tak pernah berjumpa lagi. Semoga kamu selalu baik-baik dengan-Nya di sisi, tak perlu kwatir doaku selalu menyertai.
Bulan ramadhan tadi aku berjumpa dengan ibumu lagi. Masih sama seperti terakhir kali aku temui. Aku tak bisa berkata banyak hanya diam dan berdoa dalam hati, semoga ibumu selalu tegar dengan kenyataan ini.
Tangis takkan mengubah apa yang telah terjadi, tangis pun tak akan mengembalikan kau pada kami. Walau lewat tangis setidaknya engkau tahu bahwa bagi kami, kau sangat berarti. Tapi aku tahu, tangis akan membuatmu sakit nanti.
Kau tahu? Mengingatmu membuatku selalu menyadari bahwa di dunia ini tak ada yang abadi. Mengingatmu juga membuatku memahami bahwa cinta tak hanya soal kata mencintai tapi juga peduli.
Bagaimana kabarmu hari ini? Sudah berapa bulan kita tak pernah berjumpa lagi. Semoga kamu selalu baik-baik dengan-Nya di sisi, tak perlu kwatir doaku selalu menyertai.
Bulan ramadhan tadi aku berjumpa dengan ibumu lagi. Masih sama seperti terakhir kali aku temui. Aku tak bisa berkata banyak hanya diam dan berdoa dalam hati, semoga ibumu selalu tegar dengan kenyataan ini.
Tangis takkan mengubah apa yang telah terjadi, tangis pun tak akan mengembalikan kau pada kami. Walau lewat tangis setidaknya engkau tahu bahwa bagi kami, kau sangat berarti. Tapi aku tahu, tangis akan membuatmu sakit nanti.
Kau tahu? Mengingatmu membuatku selalu menyadari bahwa di dunia ini tak ada yang abadi. Mengingatmu juga membuatku memahami bahwa cinta tak hanya soal kata mencintai tapi juga peduli.
0 komentar:
Posting Komentar