Tatapan matanya terasa lebih hangat dari biasanya. Senyumnya lebih manis dari sebelumnya. Setelah malam itu, hubungan kami terasa lebih hangat, lebih dekat.
Pacaran? Tak terlintas dipikiranku memang. Aku menikmati saat-saat bersamanya, senang berada di dekatnya, bahagia melihat rupanya.
Dari tatapannya aku bisa merasakan cinta, kasih dan sayang. Tapi aku masih belum yakin dengan perasaanku dan juga perasaannya. Apa ini benar-benar cinta atau hanya rasa sekejap karena kesepianku saja.
Kamu tak pernah mengucapkan cinta, akupun begitu. Tak masalah, apa yang kamu dan aku lakukan kurasa lebih bermakna dibandingkan sekedar ucapan-ucapan itu. Aku juga tak yakin kita akan baik-baik saja jika salah satu diantara kita mengucapkan hal itu.
Aku tak bisa berbohong, hatiku menginginkannya lebih dari sekedar teman. Tapi aku masih belum cukup siap membuka hati dan membuka diri untuk menjalin sebuah hubungan. Luka masa lalu dan ketakutan yang masih membayangi membuatku tak bisa menuruti hati kali ini.
Mungkin saat ini, bersahabat denganmu adalah pilihan terbaik yang bisa ku pilih.
0 komentar:
Posting Komentar