Selasa, 09 Agustus 2016

BERPISAH TANPA PERPISAHAN

Disini ku menggenggam, takdir di tanganku...
Aku coba menahan, tak menangisimu...
Di bait pertama, di bait pertama...
Sekuat kaki ini, mencoba berlari...
Tetapi hati ini, menuntunnya kembali...

Lagu Bait Pertama milik Sheila on 7 menemani tangisku malam ini.

Sudah beberapa bulan semenjak hubungan kami berakhir tanpa kata perpisahan. Seingatku, aku ataupun dia tak pernah mengucapkan selamat tinggal. Tapi sekarang aku lihat dia bersama dengan kekasih barunya. Tampak sangat bahagia, sampai dia lupa aku masih jadi kekasihnya.

Tak pernah ada kata putus, tapi perlakuannya seolah aku tak pernah ada, tak pernah hadir sebagai orang spesial dalam hidupnya, atau bahkan seolah aku bukanlah siapa-siapa untuknya. Aku tak bisa mengerti, sepertinya aku tak pernah jadi seseorang yang kamu anggap berarti.

Selama ini sakit dan perih hanya aku simpan sendiri. Aku selalu menanyakan tentangmu, tapi kamu tak pernah peduli dengan perasaan ini.

Aku melihat bagaimana kamu menghancurkan hidupmu, tapi aku tak pernah pergi meninggalkanmu. Entah apa yang membuatku jadi seperti ini, aku bahkan sama sekali tak mengerti.

Melepasmu tak semudah kamu melepaskanku, melupakanmu tak segampang kamu melupakanku. Kamu yang membuat aku jatuh cinta terlalu dalam, sampai-sampai saat kamu pergi bersama yang lain aku masih bisa-bisanya menunggumu dengan bodohnya disini.

Aku mungkin terlalu banyak menuntutmu, mengatur hidupmu. Tapi kamu bahkan tak pernah peduli dengan hidupmu, denganku.

Ingin rasanya aku pergi jauh melupakan sisa-sisa kenangan kita. Kamu yang tak pernah mau mengakui aku, sampai kamu mendua di depanku. Namun, aku tak berdaya. Semakin keras aku berusaha melupakanmu dan semua kenangan kita, semuanya malah tampak lebih jelas dan membuatku terus menerus menitikkan air mata.

Kamu pergi dengan menggantungkan hubungan ini. Tanpa sepatah kata, tanpa ucapan apa-apa. Lalu aku harus bagaimana?

0 komentar:

Posting Komentar